“ Wah… subhanallah banyak jajanan” seru nanda Zahra dari kelompok A3 ketika anak-anak diajak ustadzah keluar ruangan dan melihat semua sudah berubah jadi Swalayan mini yang disulap seketika oleh ustadzah.

“Ia banyak jajanan aku kepengen beli” Syilla menimpali dengan mata terbelalak melihat jajanan yang tertata rapi.

“aku mau beli semua, soalnya aku suka lho Syilla sama jajanan ini” tukas Zahra tanpa memikirkan uang yang digenggaannya cuma 5 ribu hehe lucunya mendengar celoteh mereka.

“tapi jangan lupa ya Zahra lihat dikemasannya ada logo halal apa gak, jika tidak ada jangan dibeli” jelas Syila sambil menatap lekat ke Zahra seolah-olah dia adalah seorang guru yang handal

“ia… ia aku tahu, kan kemarin sudah dikasih tahu ustadzah. Aku Pilih Dulu yaa” jawab Zahra dengan sedikit sewot sambil menarik tangan Syila untuk melihat-lihat jajanan yang tertata di tempat lainnya.

Subhanallah senang melihat mereka bahagi, sebagai ustadzah kami selalu ingin melihat keceriaan tergurat diwajah mereka, senyum dan kebahagiaan mereka kita berada bersama kami merupakan hal yang membuat kami sangat bahagi. Terasa lengkap kesempurnaan rasa itu ketika melihat mereka mengaplikasikan setiap yang pernah kami bincangkan bersama disekolah.

Alhamdulillah setelah satu bulan berlalu tema Makanan Halal & Toyyibah, kami melihat anak-anak menyambut tema ini dengan antusias, beberapa anak kerap mebawa bekal buah dan sayur lalu mengatakan kepada ustadzah “ustadzah aku bawa bekal buah/sayur” ini menandakan bahwa tema yang sedang di viralkan oleh ustadzah di sekolah memang benar-benar menjadi trending topik bagi nanda. Banyak juga dari nanda yang menyampaikan bahwa ketika ia ingin membeli bekal di supermarket tidak lupa mereka mengecek pada kemasannya ada logo halal atau tidak.
Siang itu saya berjumpa dengan seorang wali murid, belian menanyakan kepada saya “ Ustadzah apa makanan ini dilarang dimakan disekolah ya??, soalnya selama ini kami memakan jajanan xxxx namun setelah pulang sekolah nanda bilang kalau ini tuh gak boleh dimakan”

Saya langsung mengernyitkan dahi, sambil berfikir keras kenapa tidak boleh ya, Tanya saya dalam hati. Apa ustadzah Tia melarang murid-muridnya memakan jajan itu karena wali murid yang sedang bertanya kepada saya anaknya sehari-hari bersama ustadzah Tia di A1.
“mami boleh saya lihat jajannya” sambil saya ingin memegang jajan itu dari dekat kenapa tidak boleh ya..!!” sayapun ikut bingung
“ apa nanda tidak bilang mami kenapa gak boleh makan” seketika nanda Asyaraf muncul dari belakang dan berkata dengan lantang
“Soalnya itu gak ada tulisan halalnya maminya” jelas nanda dengan suara khannya yang menggemaskan
Saya dan maminya terpana melihat dia menyampaikan dengan penuh semangat
“kata ustadzah Tia kalau mau beli makanan harus ada tulisan HALAH mami” kamipun terbahak seketika dan mamniya terkagum-kagum melihat anaknnya bisa menjelaskan dengan gamblah.

Alhamdulillah akhirnya puncak tema hari ini membuat anak-anak makin bahagia, padahal ustadzah juga menyediakan beberapa makanan yang termasuk dalam golongan tidak Toyyib namun Alhamdulillah anak-anak gak mau membelinya. Semoga Allah selalu menjaga kita ya anak-anak agar semua yang kita konsumsi menjadi berkah aamiin. (Dewi)