Pada tanggal 22 Agustus 2020 Lembaga penddikan AL Falah Darussalam telah melaksanakan kegiatan Kajian Akbar dalam rangka menyambut tahun baru islam hijriyah yaitu tanggal 1 Muharram 1442 Hijriyah. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online melalui ZOOM yang diikuti oleh seluruh ustadz dan ustadzah serta wali murid KB-TK-SD-SMP Al Falah Darussalam dengan jumlah kurang lebih 500 audience. Tempat Host kegiatan kajian tersebut dipusatkan di Studio Lembaga Pendidikan Al Falah Darussalam Tropodo. Tema yang diusung adalah “Spirit of Hijrah Nabi Muhammad SAW” dengan pembicara Kyai dan dai kondang yaitu Ustadz Muhammad Sholeh Drehem.
Peringatan tahun baru hijriyah dimaksudkan untuk mengingatkan kita akan sejarah perjuangan rasulullah Muhammad SAW dalam rangka menyebarkan dan menyiarkan agama islam di seluruh penjuru dunia yang salah satu bentuk kegiatanya adalah hijrah dari Mekah ke Madinah. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW akhirnya ditetapkan sebagai tanda awal tahun dan kalendernya umat islam di seluruh dunia yang disebut sebagai kalender Hijriyah.
Tema “Spirit of Hijrah Nabi Muhammad SAW” mengajak kita untuk bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari perjuangan Rasulullah untuk hijrah dari Mekah ke Madinah. Hikmah dan pelajaran dari perjuangan tersebut adalah sebagai berikut:
Meluruskan niat. Hal ini disampaikan oleh rasulullah kepada sahabatnya yang ikut berhijrah untuk menjaga niatnya dengan sabda beliau yang berbunyi:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907].
Hadits tersebut diatas harus menjadi pondasi utama kita di seluruh amal-amal yang kita kerjakan selama ini mulai dari bekerja, berdagang, mengajar, mengurus lembaga Pendidikan, mengurus Yayasan, dan apalagi dalam menjalan ibadah-ibadah kita yang lain seperti sholat, puasa, umrah, haji, bershodaqoh dan lain-lain. Sungguh semua perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan bernilai pahala jika niatnya bukan karena Allah.
Sabar. Perjalanan hijrah tentu membutuhkan kesabaran yang sangat besar. Keteguhan dan ketegaran hati dalam menggapai cita perlu kita jaga. Halangan atau rintangan dan masalah pasti akan ada dalam hidup ini. Semua permasalahan hidup hanya bisa kita atasi dengan jalan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena Allah sudah berjanji dalam Al Qur’an Surat At Thalaq ayat 2:
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
Artinya : Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (Q.S. At Thalaq Ayat 2)
Ayat yang lain juga menjelaskan bahwa Allah menegaskan, untuk menghadapi semua masalah hidup ini adalah dengan sabar dan shalat seperti termaktub dalam firmanNya di surat Al Baqarah ayat 153 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al Baqarah Ayat 153)
Kreatif menyusun strategi dan kerja keras memperbaiki kualitas dalam hidup. Perjalanan hijrah adalah sebagai salah bentuk realisasai perintah Allah SWT dan sekaligus strategi yang dilakukan oleh rasulullah dalam rangka menyebarkan agama islam. Hikmah lain adalah untuk memperbaiki kualitas hidup. Kondisi umat islam saat sebelum hijarah sangat menyedihkan karena mendapat tekanan ekonomi dan siksaan dari kaum kafir. Rasulullah sangat sedih melihat kondisi tersebut. Maka untuk melindungi dan memperbaiki kondisi perekonomian umat maka turunlah perintah Allah SWT seperti yang termaktub dalam surat An Nisa’ ayat 97-100
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ ۖ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ ۚ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا ۚ فَأُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya” Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat Kembali (Q.S. An Nisa Ayat 97)
Dalam ayat di atas sangat jelas bahwa kita dilarang keras hanya berpangku tangan saja dan pasrah dalam menghadapi kesulitan hidup atau bahkan dalam kondisi tertindas. Kita sangat dianjurkan untuk berhijrah dan bekerja keras agar kesulitan-kesulitan bisa terselesaikan dan tidak dalam kondisi tertindas serta kualitas hidup semakin membaik. Sikap pasrah hanya dikecualikan bagi yang benar-benar tidak mempunyai kemampuan atau tidak ada jalan untuk berhijrah. Hal itu seperti yang di firmankan Allah SWT dalam Surat An Nisa ayat 98-99:
إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ
سَبِيلًا
Artinya: kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah). (Q.S. An Nisa ayat 98)
فَأُولَٰئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا
Artinya: mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (Q.S. An Nisa ayat 99).
Allah SWT telah menjamin bagi siapa saja yang mau berhijrah karena Allah dan Rasulnya maka akan diberikan kelapangan rizki dan jalan keluar dari semua kesulitanya serta pahala yang besar seperti yang termaktub dalam Surat An Nisa ayat 100:
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya:Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Itulah sebagian dari hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari peringatan tahun baru islam 1442 hijriyah yang dikemas dalam kajian akbar oleh LPFDT bersama ustadz Muhammad Sholeh Drehem. Semoga tulisan singkat ini bisa menginspirasi kita semua. Aamiin.